Berbagai
pendapat itu kemudian disimpulkan dan diputuskan oleh Amirul Mukminin bahwa
dimulainya perhitungan tahun Islami adalah dari hijrahnya Rasulullah SAW karena
sejak disyariatkannya hijrah, Allah Ta’ala memilah antara yang haq dan yang
bathil. Pada waktu itu pula awal pendirian negara Islam.
Penentuan Bulan Muharram
sebagai awal penanggalan Hijriyah
Agaknya
perdebatan kembali muncul, setelah ditentukannya awal perhitungan tahun Islam.
Silang pendapat untuk menentukan bulan apa yang dipakai sebagai pemula tahun
baru lalu mencuat. Berbagai pendapat lalu dilontarkan, ada yang usul Rabi’ul
Awwal karena di waktu itu dimulainya perintah hijrah dari Makkah ke Madinah.
Usul lain memilih bulan Ramadhan karena di bulan itu diturunkannya Al-Qur’an.
Perdebatan
kemudian berakhir setelah sebagian besar dari kalangan sahabat seperti Umar,
Utsman, dan Ali radliyallahu ‘anhum ‘ajma’in sepakat bahwa tahun baru Islami
dimulai dari bulan Muharram. Kenapa?
Alasannya
pada bulan itu banyak hal-hal atau aktivitas yang diharamkan di antaranya tidak
boleh mengadakan peperangan. Kecuali dalam keadaaan diserang maka diperbolehkan
melawannya.
Sebagaimana
firman Allah : “Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan
usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (mekah); dan fitnah itu
lebih besar bahayanya dari pembunuhan; Dan janganlah kamu memerangi mereka di
Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka
memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi
orang-orang kafir.” (Al-Baqarah:191)
Mengapa
dikatakan Muharram sebagai bulan haram? Didasarkan pada ayat lain dimana Allah
juga berfirman: “Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut
dihormati, berlaku hukum qishash. Oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang
kamu maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah
kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”
(Al-Baqarah: 194)
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah
adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit
dan bumi, di antaranya empat bulan haram (suci). Itulah (ketetapan) agama yang
lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.”
(QS. At Taubah:36)
Lalu
apa saja empat bulan suci tersebut? Dari Abu Bakroh, Nabi shallallahu ‘alahi
wasallam bersabda,
“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak
Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di
antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu
Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang
terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.”
Bulan-bulan
tersebut disebut bulan haram, menurut Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah karena
dua makna:
Pertama,
pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun
meyakini demikian.
Kedua,
pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan
daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan tersebut. Demikian pula pada
saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.
Karena
pada saat itu adalah waktu sangat baik untuk melakukan amalan ketaatan,
sampai-sampai para salaf sangat suka untuk melakukan puasa pada bulan haram.
Sufyan Ats Tsauri mengatakan,
“Pada
bulan-bulan haram, aku sangat senang berpuasa di dalamnya.”
Ibnu
‘Abbas mengatakan, “Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan
haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut
dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala
yang lebih banyak”
2 komentar:
Merkur 23C Stainless Steel Pendant Ring Brushed Stainless
This mens wedding bands titanium sterling steel Merkur 23C Stainless Steel pendant titanium screws ring with a titanium wheels 3-5" diameter handle will titanium ranger give titanium granite countertops you more flexibility and control.
male sex dolls,male sex dolls,male sex dolls
Posting Komentar