Sekilas Info

Ingin Artikel / Karya / iklan Antum wa Antunna dimuat diblog ini ? Silahkan kirim ke email : lembagadakwahannur@gmail.com "Karena An-Nuur Lebih Dari Sahabat"

Kajian Fiqh Ibadah

• Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya Allah tidak menerima shalat salah seorang dari kalian jika ia berhadats, hingga ia berwudhu.” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah)
• Rasulullah saw bersabda, “Wudhu adalah bagian dari iman.” (HR. Muslim)
• Dalil wajibnya wudhu, Allah Ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki.” (QS. Al-Maidah: 6)
• Dalil-dalil keutamaan Wudhu:
“Jika salah seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu dan membasuh wajahnya, keluarlah dari wajahnya setiap dosa yang dilihat oleh kedua matanya bersama air atau bersama tetesan air yang terakhir, dan jika ia mencuci kedua tangannya maka keluarlah dari kedua tangannya tesebut setiap dosa yang dilakukan kedua tangannya bersama air atau bersama tetesan yang terakhir, dan jika ia mencuci kedua kakinya maka keluarlah dari kedua kakinya setiap dosa yang pernah dilakukannya bersama air atau bersama tetesan air yang terakhir, hingga ia keluar suci dari dosa-dosa.” (HR. Muslim/ 244)
• Apakah wudhu merupakan kekhususan umat Islam? Para peneliti berpendapat bahwa wudhu bukan kekhususan umat Islam, yang menjadi kekhususannya hanyalah ghurrah (warna putih bersinar pada wajah) dan tahjil (warna putih bersinar pada kaki).

• Hadits 1: Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dari Rasulullah saw bersabda, “Seandainya aku tidak ingin menyusahkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka bersiwak pada setiap kali wudhu.” (HR. Malik, An-Nasai dan Ahmad)
• Perintah bersiwak terdapat lebih dari seratus hadits di antaranya sabda Rasulullah saw; “Bersiwaklah kalian, sesungguhnya bersiwak itu dapat mensucikan mulut.”/ “Bersiwak adalah sunnah para Rasul.”/ “Shalat yang ditunaikan dengan didahului dengan bersiwak, lebih utama 70 kali lipat atas shalat yang ditunaikan dan sebelumnya tidak bersiwak.”
• Hukum bersiwak sunnah menurut jumhur ulama, namun ada yang berpendapat wajib.
• Hadits tersebut menunjukkan penentuan waktunya, yaitu setiap kali wudhu. Bersiwak lebih disukai dilakukan pada lima waktu, yaitu: Ketika akan shalat, ketika wudhu, ketika membaca Al-Qur’an, ketika bangun tidur dan ketika bau mulut berubah.
• Imam Ibnu Daqiq Al-‘Id berkata, “Rahasia yang terkandung padanya bahwa kita diperintahkan pada setiap kondisi ketika beribadah kepada Allah Ta’ala agar dalam kondisi yang sempurna dan suci, sebagai bentuk memuliakan ibadah.”

• Hadits 2: Dari Humran bahwa Utsman Radhiyallahu Anhu meminta air wudhu, lalu ia mencuci kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidungnya lalu menghembuskannya, kemudian ia membasuh wajahnya tiga kali, kemudian ia mencuci tangan kanannya hingga sikut tiga kali, kemudian yang kiri seperti itu, kemudian ia mengusap kepalanya, kemudian mencuci kaki kanannya hingga mata kaki tiga kali, kemudian yang kiri seperti itu, kemudian ia berkata “Aku melihat Rasulullah shallallahu Alaihi wa Sallam berwudhu seperti wudhuku ini.” (HR. Bukhari/ 159 dan Muslim/ 226)
• Makna kalimat tsumma dalam bahasa Arab berarti berurutan, sedangkan wa berarti bersamaan.
• Anggota wudhu yang wajib dibasuh hanya muka, tangan, kepala dan kaki sebagaimana tersebut dalam surat Al-Maidah: 6, selainnya sunnah.

• Hadits 3: Dari Ali Radhiyallahu Anhu mengenai sifat wudhu Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam ia berkata, “dan beliau mengusap kepalanya satu kali.” (HR. Abu Dawud).

• Hadits 4: Dari Abdillah bin Zaid bin Ashim Radhiyallahu Anhuma tentang sifat wudhu ia berkata, “Dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengusap kepalanya dari depan sampai belakang. “ (Muttafaq Alaih) Dalam satu lafazh bagi keduanya, “Beliau memulai dari bagian depan kepalanya (dan menariknya) hingga ke tengkuknya, kemudian mengembalikan keduanya ke tempat ia memulai darinya.”

• Hadits 5: Dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhuma tentang sifat wudhu ia berkata, “Kemudian beliau mengusap kepalanya, dan memasukkan kedua jari telunjuknya ke dalam kedua telinganya, dan mengusap kedua ibu jarinya pada bagian luar kedua telinganya.” (HR. Abu Dawud)

• Hadits 6: Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu ia berkata: “ Rasulullah saw bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian bangun tidur, maka hendaklah beristintsar tiga kali, karena sesungguhnya setan bermalam di dalam lubang hidungnya.” (Muttafaq Alaih)

• “Dan darinya, “Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, maka janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana sebelum ia mencucinya tiga kali, karena ia tidak tahu di mana posisi tangannya saat tidur.” (Muttafaq Alaih)

Copy : http://wildanhasan.blogspot.com/2011/04/kajian-fiqih-ibadah-iii.html

0 komentar:

Posting Komentar